SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar – Ada yang berbeda di pagi hari di SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar. Sebelum memasuki kelas, para santri tidak langsung duduk dan membuka buku pelajaran. Sebaliknya, mereka lebih dulu melaksanakan Sholat Dhuha secara berjamaah dan melanjutkan dengan pembelajaran Tahsin Al-Qur’an.
Tradisi ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan bentuk penerapan nilai-nilai Islami yang menjadi ciri khas SMPIT Plus Baitul Ma’arif. Sholat Dhuha dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai sholat sunnah pembuka pintu rezeki dan keberkahan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan membiasakan ibadah ini, santri tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual tetapi juga melatih kedisiplinan dan kepatuhan dalam menjalankan sunnah.
Setelah Sholat Dhuha, santri mengikuti pembelajaran Tahsin yang menjadi bagian dari program unggulan sekolah. Tujuannya adalah memperbaiki bacaan Al-Qur’an santri, memastikan makhraj dan tajwid mereka benar, serta membangun kecintaan mereka terhadap Kalamullah.
Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, S.E., S.Sos., M.M., menegaskan bahwa kebiasaan ini adalah bagian dari karakter sekolah dalam membentuk generasi Qur’ani.
“Kami ingin santri tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki fondasi agama yang kuat. Sholat Dhuha dan Tahsin sebelum memulai pelajaran adalah bentuk pembiasaan yang tidak hanya menambah keberkahan, tetapi juga meningkatkan fokus dan ketenangan dalam belajar.” ujarnya.
Tak heran jika SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar semakin dikenal sebagai sekolah yang mengutamakan keseimbangan antara akademik dan nilai-nilai keislaman. Dengan adanya program ini, para orang tua santri pun merasa lebih tenang karena anak-anak mereka mendapatkan pembinaan yang holistik.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, tak salah jika SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar menjadi pilihan utama bagi orang tua yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan Islami berkualitas.
0 Komentar