SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar – Menyambut peringatan Isra’ Mi’raj sekaligus menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan, SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar menggelar lomba pidato bahasa Inggris bagi santri kelas 7 dan 8. Lomba ini menjadi salah satu program unggulan sekolah untuk meningkatkan kemampuan public speaking santri dalam bahasa Inggris, sekaligus menanamkan nilai-nilai Islami melalui ceramah yang mereka bawakan.

Menariknya, sistem seleksi lomba ini dilakukan secara online. Setiap peserta diwajibkan membuat video pidato dalam bahasa Inggris dan mengunggahnya di media sosial mereka, seperti Instagram atau Facebook. Selain mengasah keterampilan berbicara, lomba ini juga menjadi ajang bagi santri untuk mempraktikkan keterampilan digital mereka. Santri secara mandiri merekam, mengedit, dan mengemas video mereka, sebagai bentuk aplikasi dari pelajaran pembuatan video yang telah mereka pelajari di kelas digital.

Miss Aya, guru bahasa Inggris SMPIT Plus Baitul Ma’arif yang juga menjadi juri seleksi online, mengungkapkan bahwa sistem ini tidak hanya melatih keberanian santri dalam berbicara di depan umum, tetapi juga membiasakan mereka memanfaatkan media sosial dengan bijak. “Melalui lomba ini, santri belajar menyampaikan pesan Islami dengan bahasa Inggris dan berlatih percaya diri berbicara di depan kamera serta audiens. Selain itu, mereka juga mengasah keterampilan mengedit video, menambahkan teks, dan memastikan pesan mereka tersampaikan dengan baik dalam format digital,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, S.E., S.Sos., M.M., sangat mengapresiasi kreativitas dan semangat santri dalam mengikuti lomba ini. “Kami ingin santri SMPIT Plus Baitul Ma’arif tidak hanya fasih berbahasa Inggris, tetapi juga memiliki keterampilan digital yang mumpuni. Lomba ini menjadi salah satu cara kami membekali mereka dengan kemampuan berbicara di depan publik dan juga kemampuan teknis dalam produksi konten digital Islami yang positif,” jelasnya.

Santri yang lolos seleksi online akan melaju ke babak final yang digelar secara offline. Dengan kombinasi keterampilan berbicara, kreativitas digital, dan nilai-nilai Islami yang kuat, lomba ini diharapkan dapat mencetak generasi santri yang siap berdakwah dalam berbagai platform dan era digital.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *