Bulan Ramadan memang identik dengan suasana penuh berkah, tetapi bukan berarti para santri SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar hanya berdiam diri selama liburan. Meski tidak ada kegiatan belajar di sekolah, para santri tetap menjalankan berbagai aktivitas bermanfaat yang membuat Ramadan mereka lebih bermakna.
Sejak sahur hingga tarawih, keseharian santri tetap terpantau. Mereka tetap menjalankan tugas-tugas khusus yang telah diberikan sekolah, seperti menulis Al-Qur’an—kelas 7 dan 8 menulis Juz 30 dari Surah An-Naba hingga Surah An-Nas. Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan menulis aksara Arab, tetapi juga menjadi cara efektif untuk murojaah hafalan yang telah mereka pelajari selama ini.
Selain menulis Al-Qur’an, para santri juga diberikan tantangan harian yang mendorong mereka untuk lebih produktif di bulan Ramadan. Tantangan ini meliputi tilawah harian, membantu pekerjaan rumah, berbagi dengan sesama, hingga menambah hafalan doa dan surah pendek.
“Liburan Ramadan bukan sekadar waktu untuk beristirahat, tapi juga kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki diri,” ujar Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, S.E., S.Sos., M.M.
Menurutnya, Ramadan harus dijalani dengan penuh semangat, bukan malah dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
“Santri SMPIT harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Kami ingin mereka tetap aktif dengan kegiatan positif meskipun berada di rumah. Oleh karena itu, kami tetap memberikan program yang bisa dikerjakan di rumah, baik dalam bentuk tugas menulis maupun tantangan ibadah harian,” tambahnya.
Dengan adanya pemantauan dari guru dan laporan dari orang tua, diharapkan para santri dapat menjalani liburan Ramadan dengan lebih terarah. Ramadan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga waktu terbaik untuk memperbaiki diri dan menambah ilmu.
0 Komentar