Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, S.E., S.Sos., M.M., kembali menghadiri Pertemuan Kepala Sekolah Swasta dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang kali ini membahas konsep Deep Learning. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufri, S.P., M.Si., serta Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), Irman Yasin Limpo, S.H., M.H..
Dalam diskusi tersebut, Deep Learning menjadi sorotan utama. Konsep ini menekankan pembelajaran mendalam, yang bukan hanya berfokus pada hafalan materi, tetapi juga pada bagaimana siswa memahami, mengolah, dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata. Dengan pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tepat sasaran, sesuai dengan arah dan potensi masing-masing siswa.
Kurikulum yang saat ini diterapkan di Indonesia, sebagaimana diarahkan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, juga mengusung semangat Merdeka Belajar, di mana siswa diberikan kebebasan untuk lebih eksploratif dan menemukan cara belajar yang paling efektif bagi mereka.
Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam pertemuan semacam ini adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
“Sebagai kepala sekolah, kita harus terus belajar dan mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Konsep Deep Learning ini sangat relevan dengan visi kami di SMPIT Plus Baitul Ma’arif, yaitu mencetak santri yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu berpikir kritis dan aplikatif dalam kehidupan mereka.”
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran para pemangku kebijakan pendidikan dalam pertemuan ini sangat penting, karena menunjukkan bahwa perhatian terhadap peningkatan kualitas sekolah swasta juga menjadi prioritas.
Dengan adanya diskusi dan kolaborasi seperti ini, diharapkan SMPIT Plus Baitul Ma’arif semakin siap dalam menerapkan Deep Learning dan memastikan santri mendapatkan pendidikan yang lebih bermakna, relevan, serta sesuai dengan tantangan masa depan.
0 Komentar