Satu senyum, satu lantunan sholawat, satu semangat dakwah. Semuanya berpadu indah di momen Buka Puasa Bersama yang diselenggarakan oleh SIT Ma’arif Makassar pada Rabu, 20 Maret 2025. Kegiatan ini sekaligus menjadi penutup program Tarhib Ramadan dan momen pengumuman lomba yang telah diikuti para santri selama bulan suci ini.

Tidak hanya buka puasa biasa, acara ini terasa sangat spesial karena santri dari SDIT Ma’arif Makassar dan SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar menampilkan beragam bakat mereka di hadapan para guru, orang tua, dan tamu undangan. Suasana dibuat syahdu oleh Tim Ma’arif Hadrah (Ma’had) yang membawakan sholawat dengan penuh penghayatan. Ananda Inayatul Robbaniyah tampil percaya diri menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris, membuktikan bahwa santri Ma’arif bukan hanya religius tapi juga berani tampil dan berprestasi.

Dalam sambutannya, Direktur SIT Ma’arif Makassar, Prof. Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., M.A., memberikan pesan inspiratif yang menyentuh hati.

“Allah menyampaikan dalam Surah Al-‘Alaq tentang pentingnya pena dan proses belajar. Di Ma’arif, kami meyakini bahwa tidak ada kecerdasan yang datang instan—semua perlu proses, dan itu dimulai dari pendidikan di sekolah,” ungkap beliau.

Beliau juga menekankan peran penting para guru sebagai pemandu dalam proses ini.

“Guru adalah pekerjaan paling mulia, karena dari merekalah ilmu disampaikan. Maka kita harus memuliakan guru sebagaimana kita memuliakan ilmu itu sendiri,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Direktur SIT Ma’arif juga mengajak semua pihak untuk melihat teknologi secara positif.

“Kami arahkan HP bukan sebagai sumber dosa, tapi sebagai sarana dakwah. Kami ingin santri-santri kita jadi pendakwah digital, ‘selebgram dakwah’ yang menyebarkan nilai-nilai kebaikan,” jelasnya dengan semangat.

Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, S.E., S.S.os., M.M., turut mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami bangga dengan kreativitas dan keberanian santri kami. Ramadan ini betul-betul jadi momen untuk mereka belajar, berlatih, dan tampil. Ini buah dari bimbingan para guru dan semangat belajar mereka sendiri,” ujarnya.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba Tarhib Ramadan dan buka puasa bersama seluruh hadirin. Momen sederhana namun sarat makna ini menjadi bukti bahwa Ma’arif tak hanya mendidik dengan ilmu, tapi juga membangun karakter dan kepercayaan diri santrinya.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *