Di SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, pembinaan santri tidak hanya berfokus pada aspek akademik dan keagamaan di kelas. Lebih dari itu, para santri terus dibina dan dipersiapkan untuk menjawab kebutuhan nyata di tengah masyarakat. Salah satu bentuk persiapan tersebut adalah pelatihan rutin pembacaan sholawat Tarhim yang kembali digelar pekan ini.
Sholawat Tarhim sendiri merupakan lantunan sholawat yang biasa dikumandangkan menjelang waktu berbuka puasa di masjid-masjid atau sebelum azan sebelum sholat. Namun, dalam beberapa momen keislaman seperti peringatan hari besar dan acara keagamaan, sholawat ini juga kerap dilantunkan sebagai pembuka suasana yang khusyuk dan sakral.
Menurut Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar, Syahrul Halik, S.E., S.Sos., M.M., pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan vokal dan keberanian tampil para santri, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap tradisi Islam yang sarat makna.
“Kami ingin memastikan bahwa santri Baitul Ma’arif bukan hanya siap secara ilmu, tetapi juga siap mengabdi. Membaca sholawat Tarhim, menjadi imam, atau bahkan khutbah — semua itu adalah bentuk kontribusi santri di masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan dilakukan secara berkala dan dibimbing langsung oleh ustaz yang berpengalaman di bidang seni islami. Para santri tampak antusias mengikuti sesi demi sesi, dengan harapan dapat mengamalkan keterampilan ini baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal mereka.
Dengan adanya pelatihan ini, SMPIT Plus Baitul Ma’arif kembali menunjukkan komitmennya dalam membina generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga siap tampil sebagai pelayan umat.
0 Komentar